
Situs on-line Mediapart menerbitkan artikel yang mengutip kepala pelayan bos PSG, Nasser Al-Khelaïfi. Pria yang dimaksud, bernama Hicham Karmoussi, membuat pengakuan yang membahayakan bagi pria Qatar berusia 49 tahun itu.
Seperti yang telah disebutkan oleh Tim dan RilisHicham Karmoussi mengatakan kepada Mediapart telah membereskan urusan Nasser Al-Khelaïfi dua kali pada tahun 2017, sebelum polisi menyerbu rumah presiden Paris. Kepala pelayan mengungkapkan secara khusus bahwa dia membuat ponsel menghilang dari orang Qatar itu. Hicham Karmoussi mengatakan dia membuat salinan digital dari knowledge di perangkat, yang kemudian dia percayakan kepada Tayeb Benabderrahmane, seorang pelobi yang menuduh Qatar pada September 2022 telah mengasingkannya selama berbulan-bulan pada tahun 2020, dan kepada seorang mantan polisi yang dekat dengan manajemen. PSG.
Dalam dokumen tersebut, ungkap Mediapart, terdapat informasi pribadi yang sensitif untuk Nasser Al-Khelaïfi, serta diskusi terkait pemberian Piala Dunia ke Qatar. Keadilan sangat tertarik dengan berkas-berkas seperti itu, dalam penyelidikan korupsi seputar atribusi yang dipersoalkan. Dihubungi oleh Mediapart, rombongan Nasser Al-Khelaïfi tidak mau menjawab pertanyaan dari media, hanya mengatakan bahwa “sekelompok preman” ingin memeras PSG.
Al-Khelaïfi terlibat dalam banyak kasus
Presiden Paris Saint-Germain memiliki banyak urusan di sekitarnya. Nasser Al-Khelaïfi, yang menghadiri pelatihan tim Prancis di Qatar kemarin, dituduh oleh mantan karyawannya kelelahan, sementara PSG akan meminta layanan pasukan digital yang dimaksudkan untuk menyerang klub lain, seperti OM , atau bahkan pemain Paris sendiri, seperti Kylian Mbappé.
Terakhir, Nasser Al-Khelaïfi disebutkan dalam kasus jual beli pengaruh. Situasi yang sangat eksplosif bagi presiden PSG, yang masa depannya telah dipertanyakan sebulan lalu.